BSM GENJOT DANA MURAH
JAKARTA—PT Bank Syariah Mandiri (BSM) bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bogor untuk memaksimalkan layanan perbankan, guna menggenjot dana murah.Direktur Utama BSM Agus Sudiarto mengungkapkan perseroan akan memfasilitasi pengadaan loket pembayaran (payment point) di lingkungan kerja, serta menyalurkan pembi- ayaan bagi pelaku usaha mikro
meningkatkan dana pihak ketiga (DPK), terutama dana murah," tulisnya dalamnya keterangan resmi, Selasa (9/9).
Agus mengungkapkan BSM akan fokus meningkatkan dana murah.
Mengingat, tren tabungan cukup positif dengan posisi per Juli 2014 mencapai Rp21,56 triliun, naik sekitar 4% diban- dingkan Rp20,73 triliun per posisi Juli 2013.
INOVASI PRODUK SIMPANAN
BPR Hasamitra AndalkanTabungan Berjangka
MAKASSAR—BPR Hasamitra secara resmi meluncurkan produk Tabungan Mitra Rencana untuk menggenjot penghimpunan dana masyarakat dengan skema tabung- an berjangka.
Menurut Direktur Bisnis BPR Ha- samitra I Made Semadi, model produk anyar tersebut hampir sama dengan deposito, di mana pencairan dana nasabah baru bisa dilakukan sesuai dengan jangka waktu yang disepakati. Secara terperinci, skema tabung-
an mitra rencana dimulai dengan setoran awal Rp5 juta dan setoran perbulan Rp300.000.
Adapun, jangka waktu tabungan mulai 5 tahun dengan bunga sebesar
2% serta bebas biaya administrasi. “Selain untuk meningkatkan
DPK, kami juga ingin mengedukasi masyarakat untuk mengelola dana- nya secara terencana melalui produk ini,” katanya, Selasa (9/9).
Produk baru tersebut menawarkan
tabungan berhadiah barang yang disesuaikan dengan besaran setoran awal dan jangka waktu tabungan.
Adapun, penghimpunan dana pihak ketiga BPR Hasamitra menca- pai Rp472 miliar sepanjang semester pertama tahun ini.
Kinerja tersebut tercatat telah melampaui ekspektasi perseroan hingga akhir tahun ini mencapai Rp461 miliar.
penghimpunan DPK sepanjang semester pertama tahun ini berasal dari 5 kantor cabang BPR Hasamitra yang tersebar di sejumlah kabupa- ten/kota di Sulawesi Selatan.
Pada tahun lalu, BPR yang ber- operasi secara efektif sejak 2005 itu berhasil menghimpun dana dari masyarakat sebesar Rp366 miliar.
Selain mengandalkan tabungan, BPR Hasamitra juga telah meluncur- kan produk deposito prima dengan penawaran bunga 10% per tahun untuk lebih menggenjot penghim-
punan DPK.
Sementara itu dari Surabaya, data bank sentral menunjukkan rasio kredit terhadap simpanan atau loan to deposit ratio/LDR Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Jawa Timur mencapai 130% melebihi ambang ideal di level 78%-100%.
Merujuk data Bank Indonesia semester I/2014, penyaluran dana BPR di Jawa Timur Rp7,38 triliun sedangkan dana yang dihimpun periode yang sama Rp6,69 triliun.
Direktur Pengawasan Bank OJK Regional 3 Bambang Widjanarko mengatakan tingginya rasio penya- luran dana karena BPR bekerja sama dengan bank umum. Program linkage itulah yang memicu LDR.
Meski demikian, kata dia, ting- ginya rasio dana yang disalurkan tidak membuat bank perlu menyun- tikkan modal. "Masih terjaga," jelas-
nya, Selasa (9/9). (Amri Nur Rahmat/ Miftahul Ulum)